Pembaharuan aturan dan kebijakan di dalam sepak bola

Dalam dunia sepak bola sebagai olah raga yang secara statistik paling banyak diminati (https://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola) oleh khalayak banyak baik muda tua, laki perempuan, kaya miskin…………dll Banyak sekali pembaharuan aturan atau pun kebijakan didalamnya. pada tulisan kali ini akan membahas tentang pembaharuan yang dianggap revolusioner di dalam arena lapangan permainan sepak bola (karena pembaharuan aturan terjadi juga di luar lapangan, spt : aturan kontrak, tata letak stadion Dll..)

Pertama adalah : pemberian poin 3 untuk menang (poin 1 untuk seri), karena sebeelumnya poin untuk tim yang menang adala 2 saja. yang menjadi pertimbangan dalam aturan ini adalah selain poin syang dirasa sangat dekat dengan poin seri yaitu satu, juga menang dirasa harus lebih di hargai. ada sumber yang mengatakan aturan ini dimulai pada tahun 1982 (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_juara_sepak_bola_Inggris) namun ada pula sumber yang mengatakan pada piala dunia tahun 1990 (http://haxims.blogspot.com/2010/05/sejarah-back-pass-dalam-sepakbola-dan.html) aturan 2 poin masih berlaku (tetapi sebagai piala dunia terakhir diberlakukan sistem 2 poin untuk tim yang menang)

kedua adalah aturan mengenai back pass, back pass adalah mengumpan bola dari pemain ke penjaga gawang nya sendiri. pembaharuan aturan tentang back pass adalah mengenai pengoperan bola dari teman se tim dengan menggunakan kaki dilarang ditangkap oleh penjaga gawang. aturan ini berlaku pada tahun 1992, dimana sekali lagi piala dunia tahun 1990 di Italy merupakan piala dunia terakhir memperbolehkan penjaga gawang menangkap bola dari back pass. aturan ini muncul dikarenakan tim yang sedang unggul dapat menghabiskan waktu dengan memainkan bola di pertahanan nya sendiri dan jika terdesak bola dengan mudah dapat diaman kan dengan mengumpankan ke penjaga gawang.

ketiga: aturan waktu tambahan tiap babak harus di umumkan, waktu tambahan (injury time) adalah waktu tambahan yang diberikan oleh wasit di setiap babak. waktu tambah ini diberikan untuk mengkompensasi waktu yang terbuang semisal untuk pergantian pemain, pemain cedera atau bola yang keluar lapangan, pada awalnya waktu tambahan ini hanya wasit yang tahu namun sering ada protes dari tim yang merasa waktu tambah nya ditambah/terlalu lama atau mungkin terlalu sebentar, sebagai contoh tim yang sedang mengejar ketinggalan akan merasa waktu tambahan sangat singkat sedangkan tim yang sedang mempertahanka kemenangan akan merasa waktu tambah terlalu lama, agar kedua tim merasa adil maka wasit harus memberi tahu ke wasit di pinggir lapang berapa mwnit waktu yang akan ditambahkan, kemuadian wasit pinggir lapang akan mengumumkannya lewat papan besar. aturan ini sepengetahuan penulis pertama kali berlaku di dilga italy sekitar tahun 2000, namun aturan tersebut telah di adopsi oleh FIFA.

Gambar

keempat: semprotan yang digunakan oleh wasit untuk menandai titik bola (spot) ketika terjadi pelanggaran. semprotan ini berfungsi pula untuk menandai tempat pemain yang akan melakukan penjagaan/pagar hidup terhadap tendangan bebas, semprotan ini sepengetahuan penulis awalnya digunakan pada Copa America, FIFA baru mencoba menggunakannya pada Piala Dunia U-20 di Turki. penggunaan semprotan ini bertujuan untuk mengurangi kecurangan pemindaha bola ketitik yang lebih menguntungkan bagi penendang, juga menghindari pagar hidup berpindah/maju kedepan untuk menutupi penendang. semprotan ini sangat membantu wasit dalam menjalankan tugasnya.

Gambar

Kelima: waktu istirahat satu menit disekitar menit 30 dan menit 75 di tiap babak, aturan ini untuk mengakomodir para pemain yang kepanasan. sebagai contoh para pemain eropa yang terbiasa dengan cuaca dingin bermain di daerah tropis. aturan ini sepengetahuan penulis pertama dicoba di tanah Indonesia tercinta. waktu piala AFC U-22 dimana indonesia sebagai tuan rumah.

Keenam : advantage (keuntungan), aturan ini memperbolehkan pertandingan jalan terus ketika ada pelanggaran terjadi, pertandingan dilanjutkan dengan sarat bola tetap berada pada penguasaan tim yang pemainnya d langgar dan tidak ada cidera berarti pada pemain yang dilanggar. jika misalnya pelanggaran tersebut layak diberi kartu maka kartu diberikan pada saat ada waktu. aturan ini sepengetahuan penulis dimulai di liga inggris sekitar awal 2000-an, aturan ini banyak di adopsi diliga2 lain dan FIFA sudah menggunakannya.

sebenarnya masih banyak aturan-aturan pembaharuan di dunia sepak bola hanya saja hanya beberapa yang dapat disampaikan oleh penulis. silahkan untuk menambahkan

salam ☺

5 responses to “Pembaharuan aturan dan kebijakan di dalam sepak bola

  1. bagaimana dengan aturan ‘timeout’?
    itu looo.. pas Timnas Indonesia melawan Timnas Belanda.. ditengah-tengah pertandingan, rame2 ke bench masing-masing untuk minum.. sekitar 2-3 menit.. *heran..
    jelas bukan berteduh karena maennya malem hari..

  2. Apakah sekarang ada yang ketujuh? 🙂

  3. sebenarnya ada yang kelewat yaitu : jika ada pemain yang cidera dan pertandingan dihentikan (bisa oleh wasit atau pemain membuang “sengaja” bola keluar) maka pema yang cidera akan dirawat diluar lapangan dulu, hal ini dilakukan guna mencegah pemain pura2 cidera dan menghabiskan waktu (time wasted)
    kemudian FIFA sedang menggodog peraturan kartu putih, dimana peraturan kartu putih ini mirip dengan peraturan kartu merah pada pertandingan Futsal. dimana pemain yang terkena kartu putih harus menepi di pinggir lapang untuk beberapa menit. aturan ini masih dibahas dan belum menjadi peraturan final

Tinggalkan komentar